BTricks

Nyanyian dari sudut Desa

Written By puisidankenanganku on Selasa, 12 Oktober 2010 | 15.20

Tanah yang berlumpur dan subur di hamparan Persawahan sudut desa
Kini jadi caci maki jengkel si pencari nafkah kubangan lumpur
Tak ada lagi nyanyian burung dan hempasan kaki kotor petani
Kuning berubah hitam, wajah persawahan ini
Petani tua berkucur keringat membuang jerih payah
Tiada panen tiba sebagai imbal jerih dari  sang pencipta
Hanya air mata menentes di pipi keriput petani tua
Harapan raih berkah dari jerih payah musnah
Musim kali ini petani harus bersedih
Sawah, sawah tempatnya mengumbar harapan terlihat bagai karma
Wereng tertawa bahagia menggerogoti semua hasil keringat petani tua
Melengkapi pesta tikus tikus yang berdansa menikmati padi disawah
Petani kini hanya dapat bernyanyi hilangkan dukalara
Tak ada lagi musik keras dari penggilingan padi
Yang ada hanya pematang sawah yang kering penuh rumput hitam terbakar amarah
Salahkah wereng dan tikus pembawa karma
Hanya disana disudut desa petani mengumbar cerita
Berharap ada belas kasih untuk hilangkan duka lara
Meski dengan suara parau petani tua tetap bernyanyi
Dan semakin parau suara petani tua, dengan datangnya senja temaram
Adakah yang mendengar suara parau nyanyian petani
Terdengarkah di telinga pejabat berdasi pemimpin desa petani
Pemimpin yang dipilih rakyat untuk melani rakyat
Kini berlaga tuli tak mendengar, berlaga buta tampa mau melihat
Nyanyian dari sudut desa membuat buat pekak telinga pejabat di gedung mewah sana
Derita petani tua semakin membuat nyenyak tidur para pemimpin
Tak ada satupun terlihat kotor kaki pemimpin turun kesawah
Untuk sekedar ikut bernyanyi di tengah sawah kotor dan hitam
Di desa digubuk tua beralas tanah dan doa doa kecewa
Petani tua terus mendengarkan nyanyian tentang indahnya negeri
Digantungkan pacul kering tak berlumpur
Sudah habis harapan didada , petani tua terlelap dalam tidur dipenuhi mimpi duka
Suka Indah, Suka Makmur, dan suka suka lainnya
Kini menjadi duka indah dan derita makmur petani tua yang lainnya
Tak dapat lagi memberi mimpi untuk menanam kembali sawah ladang kebanggaannya
Tak mampu lagi beli obat untuk vitamin tanaman padi kesayangannya
Ingin merebahkan kaki di lumpur basah sawah garapannyapun petani tua tak berani
Untuk bercerita harga padi yang lumayan harganya petani tua tak mampu
Petani tua ......
Jangan salahkan dan menyalakan sawah hama dan gagalnya panen kali ini
Dibalik semua itu ada hikmah dan pasti ada harapan kembali tiba
Kembali tanani sawah dengan tanaman berjah
Biarkan pejabat pejabat disana tak melihat dan tak mendengar
Tapi teruskan nyanyian disudut desa dengan dentingan gemericik cocok tanam bahagia
Hari  ini gagal masih ada hari esok i keberhasilan datang
Kucurkan keringat mu petani tua ditengah ladang yang hijau terbentang harapan
Jangan pernah berharap ada hujan ditengah gersang
Jangan harapkan akan ada bantuan kasih sayang dari si empunya desa  ini
Berdoa disertiap titik lubang padi yang ditanam
Itu yang mampu menolong mu di tengah ladang untuk berjuang raih kemuliaan
Petani tua............
Nyanyian mu terdengar disetiap sudut desa
Menjadi irama yang memberi semangat berjuang dari kegagalan ini
Petani tua sabarlah matahari masih terbit di timur
Jangan pernah berhenti berharap dan berdoa
Terus tanami lumpur ladang dengan hijaunya bibit padi
Agar anak cucumu terus mengenang
Kaulah petani tua yang selalu berjuang menafkahi dari hasil keringat mu
Di sisni di sudut desa masih terdengar nynanyian
Terus terdengar hingga hilang terbawa nagin dan datangnya senja
Disisni ditengah pematang
Hanya terlihat padi merunduk kuning dan hitam kesepian

                                                                        Bekasi, 11 Oktober 2010

0 komentar:

Posting Komentar